Berusaha melakukan penetrasi ke dalam pasar genre yang sudah begitu
umum seperti game third person shooter memang harus diakui bukanlah
sesuatu yang mudah. Dengan ratusan judul populer yang pernah dirilis di
bawahnya, hampir menjadi hal yang mustahil bagi para developer untuk
menciptakan sebuah seri game baru yang benar-benar unik dan berbeda.
Menggabungkannya dengan unsur RPG? Menciptakan monster-monster berukuran
masif? Berbasis pada team-based gameplay? Menghadirkan cerita
pertempuran survival yang epic? Seolah sudah menjadi makanan yang begitu
lumrah untuk para gamer. Dengan tantangan seberat inilah, sebuah game
third person shooter baru dari Namco Bandai – Inversion hadir.
Walaupun hampir mustahil untuk mendatangkan sebuah konsep baru, Namco Bandai dan Saber Interactive
tetap berusaha untuk meramu Inversion sebagai sebuah game third person
shooter unik dengan nilai jualnya tersendiri. Daripada mengusung
gameplay konvensional yang hanya menuntut Anda untuk menembak dan
melakukan cover, Inversion memungkinkan Anda untuk mengendalikan
gravitasi dan memanfaatkannya untuk keuntungan Anda sendiri. Dengan
setting futuristik di sebuah dunia fiktif, Anda akan sangat bergantung
pada kemampuan yang satu ini, bahkan melebihi senjata dan peluru yang
berada di genggaman Anda.
Sebagai sebuah game yang datang dengan mekanisme gameplay yang
terhitung unik, mampukan Inversion menghadirkan sebuah pengalaman
bermain yang berbeda dibandingkan game serupa yang lain? Ataukah ia
terjebak pada citra sebagai sebuah game “imitasi” yang hanya berusaha
meramu berbagai keunikan game-game third person shooter lainnya dan
menjadikannya satu di dalam sebuah judul? Kita akan membahasnya lebih
lanjut lewat review ini.
Plot
Anda akan berperan sebagai Davis Russel, seorang polisi yang bertugas di sebuah kota fiktif masa depan bernama Vanguard City. Bersama dengan sang sahabat – Leo Delgado, Russel bersiap untuk mengakhiri hari tugasnya lebih cepat untuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarganya tercinta. Namun nyatanya, semuanya tidak berakhir seindah yang dibayangkan oleh Russel. Serangan sekelompok massa dengan penampilan mirip Barbarian membuat Vanguard City jatuh dalam kekacauan. Ribuan orang menjadi korban seketika dan berbagai fasilitas dan gedung hancur berantakan. Walaupun datang dengan penampilan mirip Barbarian, kelompok penyerang ini menggunakan senjata-senjata futuristik yang melebihi teknologi Vanguard City sendiri. Russel dan Leo akhirnya menyadari bahwa serangan ini datang dari luar Vanguard, bahkan dari dunia mereka sendiri. Ini adalah sebuah serangan alien!Lutadores, begitu kelompok alien ini dinamakan, menakhlukkan Vanguard City hanya dalam hitungan hari. Senjata futuristik yang memungkinkan mereka untuk mengendalikan gravitasi membuat manusia hampir tidak berdaya. Di sisi lain, Russel dan Leo yang berhasil selamat dari serangan pertama memutuskan untuk saling bahu-membahu dalam quest mencari harta paling berharga Russel – sang anak dan istri. Namun quest ini berubah menjadi pencarian jawaban atas berbagai misteri yang menyelimuti invasi yang dilakukan oleh Lutadores dan motif di belakangnya. Semakin jauh Russel dan Leo melangkah, semakin besar misteri yang mereka temukan. Apalagi sebuah ras automaton yang lebih futuristik terlihat sedang berperang dengan Lutadores. Apa yang sebenarnya terjadi?
Apakah Vanguard City hanyalah sebuah korban dari konspirasi dalam skala alam semesta? Apa yang sebenarnya dicari oleh Lutadores? Siapakah ras automaton ini? Mampukah Russel menemukan sang istri dan anak yang dicintainya? Semua jawaban ini akan Anda temukan dengan memainkan Inversion ini sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar