Nama besar Ghost Recon sebagai salah satu franchise game shooter militer memang tidak perlu diragukan lagi. Namun berbeda dengan sebagian besar game serupa yang lebih mengusung tema arcade, Ghost Recon selalu identik dengan gameplay yang lebih realistis dan taktis. Anda hampir tidak mungkin dapat menyelesaikan misi dengan hanya mengandalkan keberanian, nekat, dan tembakan peluru yang membabi buta. Franchise game yang satu ini selalu menuntut Anda untuk berpikir strategis, menetapkan rencana, membunuh secara efektif, dan menghindari konfrontasi sebisa mungkin. Inilah yang menjadi identitas dari sebuah Ghost Recon.
Menghidupkan kembali sebuah franchise yang sudah lama vakum memang bukan pekerjaan yang mudah. Oleh karena itu, tidak berlebihan rasanya jika Ubisoft berusaha menghadirkan kejutan dengan menciptakan sebuah konsep baru untuk Ghost Recon. Lewat Future Soldier, Ghost Recon menampilkan banyak hal yang tidak pernah dihadirkan di seri-seri sebelumnya. Gebrakan pertama tentu saja datang gameplay nya yang kini berubah menjadi third person shooter yang lebih berfokus pada penggunaan teknologi secara efektif dan efisien. Namun di sisi lain, ia tetap datang dengan berbagai elemen khas Ghost Recon yang seolah tidak tergantikan. Kesan Pertama yang dihadirkan untuk game yang satu ini sendiri dapat Anda baca melalui preview kami sebelumnya.
Lantas bagaimana dengan performa game ini secara keseluruhan? Mampukah ia menghadirkan sensasi Ghost Recon yang sama walaupun datang sebuah konsep yang baru?

Plot

Anda akan berperan sebagai Kozak - bagian dari tim Hunter berssama dengan "Ghost Leader", "30K", dan "Pepper"
Cerita konflik ini sendiri dimulai ketika Anda memerankan salah satu anggota tim Predator yang akhirnya harus tewas selama bertugas di Nikaragua karena ledakan bom yang masif. Amerika Serikat tentu saja tidak tinggal diam menerima serangan seperti ini. Mereka langsung membentuk sebuah tim reaktif dengan “Hunter” yang beranggotakan anggota-anggota khusus dengan nama sandi “Ghost Leader”, “Pepper”, “30K”, dan karakter yang Anda gunakan – “Kozak”. Tujuan utamanya? Mencari pihak yang bertanggung jawab atas peledakan bom ini serta memutus jalur distribusi senjata ilegal yang berkembang di belakangnya. Hunter sendiri memang didesain sebuah unit khusus yang tidak hanya dilatih secara militer, tetapi juga dibekali dengan berbagai perlengkapan militer tercanggih Amerika Serikat. Proses investigasi ini ternyata membawa Hunter ke dalam konspirasi yang jauh lebih dalam.
Investigasi yang dilakukan oleh tim Hunter membawa mereka menyusuri jaringan perdagangan senjata di seluruh dunia, dari daerah konflik Zambia di Afrika, Nigeria, Pakistan, Norwegia, hingga menuju ke satu titik: sebuah kelompok ekstrimis yang menamakan dirinya sebagai Raven’s Rock yang berbasis di Rusia. Namun Raven’s Rock bukanlah sekedar sebuah kelompok teroris biasa yang hanya sekedar mengangkat senjata dan berperang demi idealisme yang “absurd”. Organisasi ini sudah menyusup ke dalam strutktur birokrasi pemerintahan Russia dan memiliki akses ke berbagai informasi dan teknologi resmi militer Rusia. Tim Hunter menemui tantangan yang super-berat.
Setelah kejadian yang menimpa tim Predator di Nikaragua, Hunter ditugaskan untuk memburu pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Investigasi ini membawa Hunter ke dalam konspirasi yang jauh lebih besar.

Raven's Rock bukan sekedar militan "serabutan". Mereka juga dipersenjatai dengan senjata-senjata berat dan canggih
Dengan kekuatan yang semakin besar dan logistik yang lengkap, Raven’s Rock akhirnya meluncurkan kudeta melawan Russia dan menjatuhkan pemerintahan resmi mereka. Tidak ayal lagi, misi Hunter kini jauh lebih kompleks dibandingkan misi awal mereka. Ini bukan lagi sekedar mencari sebuah kelompok bersenjata tanpa nama, namun sebuah misi untuk menjatuhkan sebuah negara yang direbut dengan kekuatan militer yang tidak resmi. Mampukah Hunter mampu menjatuhkan Raven’s Rock? Mampukah Russia diselamatkan dari kudeta militer kali ini? Anda harus memainkan game ini  untuk menemukan jawabannya.