Namanya Loredo. Dia adalah komandan milisi sekaligus pemimpin desa kumuh bernama Flotsam. Loredo berperangai buruk, korup, sadis, sembrono, dan ditakuti oleh hampir semua warga desa. Belum lagi dia adalah dalang di belakang perdagangan barang-barang ilegal, narkotik, pelacuran, dan pengucilan ras-ras non-manusia. Sekarang dia mengajukan penawaran pada Geralt: jika Geralt berpura-pura kalah pada final pertandingan tinju gaya bebas ini, dia akan membagi sepertiga hasil kemenangannya.
Geralt sudah berjuang keras untuk mencapai titik ini. Awalnya dia bertinju hanya untuk menghabiskan waktu luang, namun setelah beberapa kali menang, semuanya berubah serius. King Ziggy, promotornya yang bermata juling telah menginvestasikan cukup banyak uang dan kepercayaan agar Geralt bisa memenangkan turnamen ini. Pilihannya terasa cukup sederhana. Namun yang Anda harus sadari, game ini adalah The Witcher 2: Assassins of Kings – Enhanced Edition, dimana player disajikan berbagai pilihan serta konsekwensi yang absolut dan tak kenal ampun. Di dunia The Witcher, tidak ada pilihan baik ataupun buruk. Seorang wanita yang Anda selamatkan nyawanya bisa saja menjebak serta menghianati Anda dengan kejam.
Pasti Anda bertanya, “Bukannya The Witcher 2 sudah lama dirilis? Mengapa di-review lagi?” Sama seperti pendahulunya, The Wicher 2 juga mendapatkan sebuah update raksasa: Enhanced Edition. Update gratis (khusus untuk Anda yang sudah memiliki The Witcher 2) ini dirilis bersamaan dengan peluncuran The Witcher 2 di Xbox 360. Jika Anda memutuskan untuk mengunduh semua patch dan ke-empat pilihan bahasanya, total semua file mencapai kurang lebih 15GB. 15GB bukanlah hal main-main.
Phat loot
The Witcher 2, yang dirilis tahun lalu, adalah sebuah game yang tidak biasa. Game ini ditujukan untuk player dewasa, dan tidak pernah memberikan sebuah kesan klise yang biasa kita temukan pada game lain. Politik dan intrik berpengaruh dalam segala aspek gameplay, membuat Anda berpikir lebih dari tiga kali untuk memutuskan suatu pilihan.
Anda bermain sebagai Geralt of Rivia, seorang Witcher, manusia termutasi yang hidup dengan satu tujuan: mencari nafkah dengan membunuh monster dan makhluk non-duniawi lain yang mengancam nyawa manusia. Mutasi yang dia jalani ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah agar Geralt imun kepada berbagai macam penyakit dan infeksi, serta agar ia bisa meminum racun dan ramuan berbahaya yang bisa membantunya dalam menghabisi musuh.
Dengan Enhanced Edition, CD Projekt Red memberikan Anda ratusan fix dan patch untuk memperbaiki dan menyeimbangkan gameplay, lebih dari empat jam gameplay tambahan, lebih dari setengah jam cinematic, termasuk juga beberapa mode permainan yang Anda dapatkan dari patch Version 2.0: Dark Mode yang sulit namun memberikan player berbagai artefak tambahan, Arena Mode – yang secara mengejutkan sangat menyenangkan -dimana player berkompetisi untuk mendapatkan skor tertinggi dengan membunuh berbagai jenis musuh berbeda, hingga hadirnya mode tutorial.
Enhanced Edition juga memberi operasi kecantikan bagi The Witcher 2 yang sesungguhnya adalah salah satu game dengan grafis terindah. Segala objek dan environment yang ada di dalam The Witcher 2 terlihat indah dan detail, bahkan untuk suatu benda remeh yang tidak bisa diinteraksi. Namun berbeda dengan RPG fantasi lain dimana Anda disodori art direction megah dan arsitektur-arsitektur marmer menawan, dunia The Witcher 2 terlihat kumuh dan kotor. Dan hal ini sangat mendukung latar belakang cerita dan memperkuat atmosfer game: dunia The Witcher dipenuhi konflik dan perang sipil, ras non-manusia dikucilkan, dianggap sebagai warga kelas dua, menyulut api kebencian ratusan tahun. Korban berjatuhan di kedua belah pihak. Geralt, sebagai seorang manusia dan juga seorang mutan, terjebak tepat di tengah-tengah konflik ini.
Namun sayang, fitur Ubersampling masih tetap mencekik PC kelas mainstream. Jadi jika Anda memiliki PC kelas mainstream, akan jauh lebih baik untuk melupakan Ubersampling. Tanpa fitur ini, game masih terlihat cantik di PC dan framerate pun jauh lebih nyaman. CD Projekt Red nampaknya juga berusaha keras memperbaiki lip-sync, namun untuk beberapa karakter NPC sekunder, kita masih bisa melihat sedikit beberapa kejanggalan kecil. Namun jika Anda mempertimbangkan teknologi pencahayaan, The Witcher 2 berada di atas angin.
Enhanced Witchey
Beberapa hal yang perlu diacungi jempol adalah voice acting dan penciptaan karakteristik tiap individu: Anda bisa menangkap rasa sombong dari tiap kata yang dikeluarkan oleh Iorveth, Zoltan yang selalu di bawah pengaruh alkohol, hingga King Foltest dengan karakteristik Shakesperean yang membuat dirinya mudah dicintai walaupun Anda hanya bertemu dengannya sebentar. Protagonisnya, Geralt of Rivia, bukanlah karakter pahlawan yang biasa Anda temui di dunia fiksi lain, dia dingin, terkadang herois namun juga oportunis, terkadang tulus namun terkadang materialistis. Tiap karakter NPC memiliki keinginan masing-masing, dan kadang mereka tidak segan untuk berbohong dan menipu untuk mendapatkan hal yang mereka mau.
Penulisan jalan ceritanya sangat luar biasa, bahkan beberapa side-quest disajikan dengan sangat anggun dan membuatnya membekas selalu di benak Anda. Favorit kami adalah ketika Geralt harus mencari dua orang petualang yang terjebak di bekas rumah sakit jiwa berhantu. Beberapa lore terasa rumit dan berlapis, namun sangat pas jika diimplementasikan ke dalam dunia ini. Pilihan penting yang disajikan di akhir Part 1 akan memisah game secara signifikan, meningkatkan tingkat replay-value, dan membuat The Witcher 2 sebagai game RPG story-driven linear terbesar dan paling kompleks yang pernah ada, bahkan melewati kelas trilogi Mass Effect dan Dragon Age.
Quest sederhana seperti “hancurkan sarang Nekker” memberikan Anda berlapis-lapis hal yang harus dipertimbangkan. Nekker adalah monster yang bersembunyi di dalam tanah, menunggu dengan sabar untuk menyergap korban yang tidak berhati-hati dan menyerang bersama-sama. Sudahkah Anda mempersiapkan silver sword? Jika sudah, seberapa jauh Anda mempelajari habitat dan kebiasaan hidup Nekker? Perlukah Anda meminum Swallow dan melumasi pedang dengan racun? Sudahkah Anda mempertimbangkan untuk memasang perangkap lebih dulu dan menyiapkan bom? Dalam The Witcher 2, tahap persiapan dan pematangan strategi sangat penting, serta sangat menentukan antara keberhasilan dan kegagalan. Tidak seperti di game lain, Anda tidak bisa meminum health potion saat pertempuran dan men-spam-nya ketika nyawa berada di ujung tanduk.
Pertempuran yang Anda lakukan adalah kombinasi dari hack and slash, keakuratan, pemikiran matang, dan pemilihan waktu yang sempurna. Geralt diberikan dua jenis pilihan pedang: perak dan baja. Pedang baja cocok untuk mengatasi para bandit, pemberontak Scoia’tael, dan manusia pada umunya. Pedang perak tepat untuk membunuh segala jenis monster dan undead. Dua jenis pedang inilah yang menjadi ciri khas Geralt. Yang Anda harus pahami adalah tiap musuh memiliki pola serangan dan kelemahan yang berbeda, jika Anda keliru dalam eksekusi, Geralt akan kehilangan nyawa begitu saja.
At the end of the day
The Witcher 2 bisa kita analogikan dengan sebuah karya seni kontemporer dari seorang artis muda berbakat. Game ini akan membuka mata sebagian khalayak gaming yang mendamba sesuatu yang baru dan inovatif, namun terkadang mendapat kritik pedas dari khalayak konservatif. Game ini sungguh berani, dalam arti konotasi dan denotasi: The Witcher 2 tidak malu menampilkan adegan dewasa, namun game ini juga sangat mengerti bahwa Anda adalah gamer dewasa yang berpikiran terbuka. Game ini juga tidak segan-segan untuk mengutarakan lelucon-lelucon konyol yang jelas terinspirasi dari trilogi The Lord of the Rings hingga Assassin’s Creed.
The Witcher 2 mungkin bukan game untuk semua orang, tapi kami yakin segala kecemerlangan yang ada di dalamnya akan menjadi buah bibir dan komparasi dengan game-game lain hingga bertahun-tahun ke depan. Jika Anda belum sempat mencoba The Witcher 2 ketika dirilis tahun lalu, sekarang adalah saat yang tepat untuk menyelami Tameria yang penuh intrik. YW/ER
0 komentar:
Posting Komentar